Jumat, 19 Desember 2008

Tips WE


Tips Winning Eleven: Indirect Freekick

EFEKTIVITAS tendangan bebas tidak langsung untuk mencetak gol di WE biasanya lebih kecil dibanding tendangan bebas langsung. Namun jika menguasai triknya, tak sulit melakukannya, terutama jika dilakukan tak jauh dari kotak penalti. Kunci utamanya arahkan bola kepada pemain yang tak dijaga ketat.

1. Umpan datar
Cara yang paling mudah adalah memberi umpan datar kepada rekan lain di mulut gawang lawan dengan menggunakan tombol silang. Cari pemain yang bebas dari kawalan lawan dan siap diumpan. Saat menerima bola, gunakan keypad arah untuk mengubah arah bola dan langsung tekan tombol kotak untuk menembak.

Cara lainnya, usai bola ditendang, gerakkan penyerang penyambut umpan dengan menekan tombol R2 menuju ke arah datangnya bola. Penyerang yang mendapat bola akan menjauh dari penjagaan bek lawan sehingga mendapatkan ruang untuk menembak.
Kedua cara ini sangat efektif saat tim lawan belum siap. Artinya, jangan terlalu lama mencari rekan yang tak dikawal. Lakukan hanya beberapa detik setelah tim lawan telah melakukan pagar betis.

2. Umpan lambung
Gunakan umpan lambung dengan menekan tombol bulat ke mulut gawang. Sebelum melakukannya, cari pemain yang memiliki power sundulan yang tinggi. Saat dia bebas, langsung tekan tombol bulat. Jangan terlalu keras, cukup setengah bar atau bahkan kurang dari setengah. Trik ini bisa diterapkan saat memperoleh tendangan bebas yang cukup jauh dari kotak penalti lawan.

3. Manfaatkan penendang kedua
Tak banyak yang menggunakan penendang kedua dalam mengeksekusi tendangan bebas. Padahal, efektivitasnya lebih besar dibanding mengumpan ke rekan yang berdiri bebas.

Untuk mengaktifkannya, tekan tombol select. Atur siapa yang menjadi penendang pertama dan kedua. Biasanya, pagar betis lawan akan bereaksi saat penendang pertama menyentuh bola. Di situlah kesempatan penendang kedua terbuka. Atur kekuatan dan kurva tembakan sama seperti mengeksekusi tendangan bebas langsung.

Bisa juga menggunakan gerakan tipu. Tekan tombol R3 agar penerima umpan berlari membawa bola. Setelah terdapat ruang tembak, segera tekan tombol kotak dan dikombinasikan dengan R2.

Tips Winning Eleven: Tendangan Sudut

TENDANGAN sudut merupakan salah satu momen yang berpeluang menghasilkan gol. Agar gamer mampu memanfaatkannya, hal paling mendasar adalah memilih pemain spesialis tendangan sudut. Ini sangat menentukan karena arah bola dan kurva tendangan spesialis corner susah ditebak oleh pemain-pemain lawan. Selain itu, operannya memudahkan pemain lain mencetak gol.1. Langsung ke mulut gawang
Teknik ini lazim digunakan. Penendang langsung mengirimkan umpan ke kotak penalti lawan dan rekannya bersiap menyambut bola. Sebelum melakukannya, atur arah tendangan menggunakan keypad arah. Cari rekan di kotak penalti lawan yang berdiri bebas. Begitu waktunya tepat, langsung tekan tombol bulat.

Apabila calon penerima umpan dijaga lawan, caranya sedikit diubah. Tekan tombol L1 dan tombol bulat untuk mengumpan. Power yang digunakan jangan lebih dari setengah bar. Saat bola melambung tekan R2 agar pemain itu menyikut atau mendorong bek lawan, sambil mengejar bola.

Waktu bola melayang, penerima umpan melanjutkan dengan menekan tombol kotak. Ketika menekan tombol bulat, gunakan power kira-kira setengah bar.

2. Diumpan ke rekan terdekat
Jangan langsung menekan tombol bulat untuk melakukannya. Lihat posisi rekan lain di depan kotak penalti lawan. Jika semua dijaga, carilah rekan yang terdekat dengan penendang. Umpanlah kepadanya. Gerakkan pemain penyambut itu dengan menekan R2. Ketika bola masih mengambang, tekan kotak dua kali. Tapi ingat, gauge jangan lebih dari setengah bar.

Terakhir, jika ada pemain bebas dan berdiri di dekat pinggir lapangan, cepat tekan tombol silang. Setelah itu tekan tombol bulat tiga kali dan bola akan menyusur tanah. Arahkan ke gawang, dan pemain lain sudah siap melakukan tendangan first time atau diving header.

Tips tambahan:
1. Tekan silang usai bola dilepaskan untuk mengarahkan ke pemain di tiang dekat.
2. Tekan segitiga usai bola dilepaskan untuk mengarahkan ke pemain di tiang jauh.
3. Sambil menekan tombol bulat saat hendak menendang, gerakkan keypad ke kiri atau kanan untuk memberi efek melengkung.

Tips Winning Eleven: Mengatur Emosi

FAKTOR emosi tak boleh dilupakan dalam bermain. Seperti bermain sepak bola sesungguhnya, emosi juga berpengaruh ke permainan. Kalau pikiran kalut, bukan permainan indah yang diperlihatkan, namun permainan kasar bisa terjadi. Oleh karena itu, emosi perlu diatur sebelum bermain. Untuk melakukannya ada beberapa poin yang patut diingat sebelum bermain.

1. Bermain adalah bersenang-senang
Gamer harus paham tujuan utama bermain adalah mencari kesenangan. Bukan untuk mencari yang terhebat. Hilangkan tekanan harus menang, apalagi mesti juara kala hendak bermain. Rileks saja. Sebab, jika tenang, kemampuan terbaik akan muncul.

2. Lihat suasana hati
Jika suasana hati sedang kurang enak, usahakan jangan bermain WE terlebih dahulu. Kalau nekat, skill tak akan muncul dan kontrol bermain kacau. Hasilnya permainan gamer sangat buruk. Bermainlah kala sedang ingin memainkan gim. Pasti hasil yang dicapai akan bagus karena konsentrasi terpusat pada gim yang dimainkan.

3. Jangan bosan ganti formasi
Lawan bisa jadi gerah karena gamer sering gonta-ganti formasi kala sedang bermain. Cuek saja. Sebab, itu adalah salah satu cara mengontrol emosi.

Jika selalu kalah memakai formasi pertama, gantilah dengan formasi yang lain. Jangan takut untuk bereksperimen. Carilah formasi yang dianggap paling baik. Sebab, hanya dengan cara seperti itu kelemahan dan kelebihan yang dimiliki bisa diketahui.

4. Banyak berlatih
Seringlah bertanding dengan orang lain. Namun perlu diingat, tujuannya bukan mencari menang atau kalah. Ini dilakukan untuk melatih emosi saat pertandingan sambil mengasah skill.

Tips Winning Eleven: Menemukan Gaya Bermain

Banyak gamer yang mencontoh taktik dan strategi gamer lain. Mereka mengira dengan meniru akan ketularan mahir pula. Bukan pilihan yang keliru, tapi belum tentu strategi itu cocok dengan gaya bermain Anda. Lebih afdol jika bisa mengkreasi taktik dan strategi sesuai dengan gaya bermain sendiri. Berikut beberapa cara menemukan gaya bermain bagi gamer sendiri.

1. Menentukan formasi
Pertama tentukan formasi yang akan dipakai. Usahakan untuk terus mencoba dan mempertahankannya. Jangan gara-gara kebobolan langsung dirombak di tengah pertandingan. Jika dalam 2-3 pertandingan merasa tak cocok, barulah diganti.

Pilih sistem permainan yang paling disukai dan dikuasai. Untuk pertama kali, jangan mencoba-coba formasi yang belum dikenal. Perhatikan pula posisi pemain yang akan dipasang. Editlah dengan benar sesuai posisinya. Ingat, jangan sampai salah posisi karena sistem permainan tidak akan berjalan sesuai yang dikehendaki.

2. Pahami kemampuan pemain
Jangan mengganti pemain seenaknya. Misalkan memasang gelandang bertahan sebagai pemain sayap karena kemampuan pemain tak akan optimal. Biasanya pemain yang ditetapkan konsol di WE telah disesuaikan dengan kemampuan si pemain.

Jika tak cocok dengan pemain yang telah disediakan konsol, gantilah secara manual dengan mempertimbangkan kebutuhan formasi. Contoh, jangan sampai mengganti pemain sayap dengan pemain yang memiliki kecenderungan bermain di tengah.

Selain itu, hindari memasukkan pemain bertipe sama. Misalnya memasukkan empat penyerang sekaligus sejak menit awal. Itu hanya akan merugikan tim. Masukkanlah pemain sesuai formasi yang diterapkan. Baru jika ada yang cedera atau kurang fit, pemain cadangan bisa dimasukkan.

3. Gunakan setting manual
Untuk menemukan gaya bermain sendiri, gamer bisa memulainya dengan mengeset pemain yang dipasang secara manual. Sebab, pada dasarnya, manual setting diciptakan agar gamer leluasa menggambarkan karakter permainan sendiri.

4. Rajin berlatih
Tahap terakhir, perbanyaklah frekuensi bermain. Seringlah berlatih tanding. Lebih baik dengan rekan lain agar formasi yang disiapkan bisa diuji dengan beragam karakter lawan.


Data diri:

Lahir: Dec 03, 1981
Tempat Lahir : Langreo
Kewarganegaraan: Spanyol

Pada Kualifikasi Piala Eropa 2008, Villa menjadi top skorer bagi timnas Spanyol. Dalam ajang tersebut, dia menyumbangkan tujuh gol bagi Tim Matador.

Julukannya El Guaje. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Sang Anak. Tapi sebutan itu menipu. Permainan yang ditampilkan David Villa tidak seperti anak muda kurang pengalaman. Justru sebaliknya, Villa tampil sangat dewasa.

Pemain kelahiran 3 Desember 1981 ini sangat dingin di depan gawang lawan. Tembakannya akurat dan pergerakannya berbahaya. Wajar jika pemain yang kini merumput di Valencia ini dikenal sebagai salah satu striker paling potensial yang dimiliki Spanyol.

Villa memulai karier di Sporting Gijon pada tahun 2000. Setahun merumput di sana, Villa langsung menembus posisi inti pada musim berikutnya. Hingga akhirnya pada awal musim 2003-04, dia dibeli oleh Real Zaragoza. Maklum, penampilannya bersama Gijon begitu memesona. Tiga tahun di sana lebih dari 50 gol dia sumbangkan bagi timnya.

Di Zaragoza, Villa merasakan aroma persaingan Divisi Primera yang sesungguhnya. Namun dia tidak merasakan kesulitan. Faktanya, pada musim 2003-04 dia mencetak 17 gol dari 38 kali tampil di Divisi Primera.

Sukses Villa bukan itu saja. Dia musim yang sama dia mengantar Zaragoza menembus final Copa del Rey. Di partai puncak, timnya akhirnya menjadi jawara setelah mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-2. Villa mencetak satu gol melalui penalti.

Musim kedua di Zaragoza, Villa tetap berbahaya. Lima belas gol dibuatnya di Divisi Primera. Fakta ini membuat Valencia sangat meminatinya. Apalagi di tahun 2005, Villa akhirnya mendapat kesempatan tampil bersama timnas Spanyol.

Tanpa ragu, Valencia pun mengucurkan dana 8,2 juta pounds untuk membelinya dari Zaragoza. Pembelian yang tidak sia-sia. Villa langsung menyumbangkan 25 gol di musim 2005-06. Prestasi ini hampir saja membuatnya menjadi top skorer Divisi Primera. Namun jumlah golnya masih kalah satu buah di bawah striker Barcelona, Samuel Eto’o yang akhirnya menjadi top skorer Divisi Primera.

Musim berikutnya Villa tetap memesona. Duetnya bersama Fernando Morientes membuahkan lebih dari 40 gol bagi Valencia di segala ajang. Ini membuat Tim Matador makin memercayainya. Jadilah Villa sebagai striker utama Spanyol menyingkirkan penyerang Real Madrid, Raul Gonzalez.

Ketika prestasi El Che kurang maksimal di musim 2007-08, sinar terang Villa tidak padam. Dia masih sanggup menyumbangkan 16 gol di Divisi Primera. Selain itu, dia mengantarkan Valencia juara Copa del Rey dengan mengalahkan Getafe di final. Tak heran, banyak klub besar Eropa seperti Barcelona, Real Madrid, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Liverpool dikabarkan tetap menaruh minat kepadanya.

Kini bola di tangan Villa. Apakah dia mau meninggalkan Stadion Mestalla atau tetap bertahan, semua belum ada yang tahu. Namun yang jelas kerugian besar bagi Los Ches, jika kehilangan striker tajam seperti dirinya. (asis)

Kamis, 11 September 2008

Penemuan Baru Dengan Membaca




Para Ilmuwan telah menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi banyak orang. Mereka sangat berjasa bagi masyarakat baik pada masa mereka hidup sampai sekarang. Penemuan mereka diabadikan dan digunakan sampai saat ini baik berupa ilmu teoritis tetapi juga aplikasi dari ilmu tersebut. Mereka sering mendapatkan penghargaan karena penemuannya. penghargaan tersebut biasanya berupa Nobel. Kita dapat mengambil contoh Ilmuwan yang telah sukses dalam penemuannya di bidang Sains, misalnya Albert Einstein. Dia adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan sebagai merk dagang.

Ada contoh lagi Ilmuwan yang juga berjasa dalam kehidupan manusia. Ia adalah Sir Isaac Newton. Sir Isaac Newton mungkin merupakan salah satu dari sedikit ilmuwan yang paling berpengaruh yang pernah hidup. Kita mengenal akrab nama ini dari teorinya tentang gravitasi. Namun demikian gravitasi bukanlah satu-satunya penemuan Newton yang monumental. Newton juga mewariskan kepada kita konsep tentang spektrum cahaya (dia yang pertama menemukan bahwa cahaya putih ternyata merupakan gabungan dari spektrum yang terdiri dari warna-warni pelangi). Ia juga tercatat sebagai penemu teleskop refleksi (nama "Refleksi" untuk weblog ini sebenarnya saya pilih atas karena mengingatkan saya atas teleskop tersebut). Begitu pula dengan hukum geraknya yang mampu menjelaskan banyak hal mengenai orbit benda-benda angkasa, termasuk bumi kita. Soal lahirnya hukum gravitasi ini memang memiliki banyak versi. Ada yang percaya bahwa gagasan tentang gravitasi muncul setelah sebuah apel jatuh menimpa kepalanya. Versi lain menyatakan bahwa sumber gagasan justeru saat ia melihat bulan yang menggantung di angkasa. Dalam biografinya malahan dikisahkan bahwa gagasan soal teori gravitasi lahir setelah ia teringat akan sebuah permainan di masa kecilnya: Sebuah ember penuh berisi air diputar kuat-kuat dalam sumbu vertikal sehingga air dalam ember tidak tumpah walaupun dalam posisi ember yang terbalik. Kini, lebih dari tiga ratus tahun setelah Newton merumuskan teori-teorinya, penemuannya masih tetap relevan. Semasa hidupnya, Newton mungkin tidak pernah membayangkan bahwa peluncuran roket dan perjalanan antar planet kini bisa dilakukan dengan berdasar kepada rumusan yang ditemukannya. Membaca biografi Isaac newton memang sangat mengasyikkan. Banyak hal yang memberikan inspirasi dari pribadi ilmuwan yang satu ini, walaupun sebagai manusia ia tidak luput dari berbagai kekurangan. Ketekunannya yang luar biasa, rasa ingin tahunya yang besar, ketelitiannya dalam melakukan riset adalah beberapa diantaranya.

Para Ilmuwan biasanya butuh inspirasi untuk dapat menemukan sesuatu. Mereka mendapatkannya tentu saja dengan mencari keterangan dari berbagai penemuan yang sekiranya sesuai dengan penemuan yang akan dilakukannya. Mereka tidak bisa menemukan dengan sendirinya tanpa referensi yang kuat. Mereka juga tidak bisa mengadakan penelitian untuk penemuannya tanpa mengetahui langkah-langkah yang tepat. Biasanya mereka mempelajari penemuan yang ditemukan oleh Ilmuwan sebelum mereka. Tentu saja mereka mempelajarinya dengan membaca teori dari buku dimana buku tersebut adalah hasil penemuan Ilmuwan terdahulu. Tetapi tidak semua Ilmuwan harus mempelajari terlebih dahulu penemuan milik orang lain. Ilmu pengetahuan tentang konsep-konsep dasar seharusnya telah dikuasai mereka. sebelum menguasainya mereka mempelajari dengan membaca dan membaca segala sesuatu yang terkait Ilmu pengetahuan. Mereka bisa menyempurnakan penemuan yang telah ditemukan Ilmuwan sebelum mereka. Mereka juga bisa menemukan sesuatu hal yang baru yang merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. Meskipun mereka bisa menemukan sendiri tanpa melihat teori milik orang lain, mereka tetap butuh teori tersebut tahu bagaimana cara agar karyanya memiliki peran mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga akan lebih sempurna dibanding penemuan sebelumnya.

Ilmuwan berjasa bagi masyarakat, karena ilmunya dapat dipelajari dan di terapkan. Mereka juga dapat menyumbangkan sesuatu untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka juga berperan sebagai jalan tol bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk menghindari kemacetan perkembangan ilmu pengetahuan. Maka kita sebagai manusia berakal sepatutnya ikut dalam memajukan perkembangan ilmu pengetahuan, meskipun hanya mempelajari teori yang sudah ada. Ilmu pengetahuan dapat berkembang jika semua orang tahu akan ilmu tersebut. Kita tidak harus menemukan sesuau hal yang baru seperti Ilmuwan. Dengan membaca kita dapat menjaga ilmu tersebut agar tidak akan hilang. Lebih baik lagi jika kita dapat mendistribusikan ilmu tersebut kepada masyarakat.

Penemuan tidak selalu di bidang sains tetapi dalam ilmu pengetahuan sosial juga terdapat banyak teori yang dikemukakan Ilmuwan sosial. Bukti dari itu semua adalah munculnya buku-buku Ilmu pengetahuan sosial yang beredar. Isi dalam buku-buku tersebut adalah penemuan dari Para Ilmuwan, begitu pula dengan Ilmuwan sains. Buku pelajaran sekolah juga hasil penemuan para Ilmuwan. Terdapat tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya dalam buku Sosiologi, Geografi, dan Sejarah. Teori-teori tersebut memiliki bukti-bukti yang kuat sehingga dapat dipercayai oleh masyarakat. Selain bukti Ilmuwan telah berulang-ulang melakukan penelitian untuk menguji ketelitian penemuannya agar tidak salah dan memiliki bukti secara nyata.

Perkembangan Ilmu pengetahuaan sangat pesat dari tahun ke tahun. Itu dapa dipacu dengan munculnya penemuan-penemuan baru. Buku-buku yang isinya Ilmu baru banyak beredar yang mana penulisnya juga baru saja muncul. Berarti ia adalah salah satu penemu yang berjasa bagi masyarakat. Tidak hanya Ilmu baru yang beredar, tetapi ilmu-ilmu yang telah ada dituliskan lagi dengan beberapa perubahan cara penulisannya, tetapi isinya sama. Buku ilmu pengetahuan tersebut dapat dibaca oleh semua kalangan karena memelajari ilmu tidak ada batasnya. Maka membaca sangat penting bagi semua kalangan karena seseorang akan berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Seorang guru dapat menjadi seorang Ilmuwan apabila ia aktif menulis buku yang kemudian diterbikan. Ia dapat menulis buku untuk para siswa atau masyarakat umum. Ia dapat menulis buku-buku pelajaran. Biasanya dalam pembuatan buku tersebut mereka bekerja secara tim, tetapi jika secara individu pun bukan masalah. Demi mengembangkan ilmu pengetahuan mereka dapat menemukan sesuatu yang mudah dipelajari siswanya. misalnya membuat rumus rumus praktis, membuat kumpulan soal, bahkan menulis buku pedoman belajar untuk siswa. Guru juga dapat bereran dalam masyarakat, jika menemukan sesuatu yang memudahkan dan berguna bagi orang lain dalam aktifitas mereka.

Para siswa sangat butuh membaca karena untuk meperoleh ilmu dengan membaca. Mereka dapat menemukan buku-buku tersebut di perpustakaan. Perpustakaan merupakan tempat untuk membaca yang paling tepat. Mereka dapat menemukan sesuatu hal baru bagi dirinya. Mereka belum tahu ilmu dari buku yang dibaca sebelum membaca, mereka akan tahu setelah mereka membacanya. Hal ini merupakan hal yang baru dipelajari oleh siswa tersebut. Akhirnya mereka dapat menguasai ilmu tersebut. Hal ini merupakan penemuan baru dengan membaca. Dengan membaca, mereka dapat menemukan sesuatu yang baru. Mereka juga dapat mengaplikasikan ilmunya dalam masyarakat. Jika mampu, mereka dapat menggunakan ilmunya untuk menemukan ilmu baru yang berguna bagi masyarakat.

Seseorang dapat berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain dengan membaca. Mereka telah menemukan sesuau yang berguna bagi orang lain karena mereka terinspirasi dari membaca buku.

Seseorang tidak harus menjadi seorang Ilmuwan bagi orang lain tetapi alangkah baiknya jika seseorang mau menjadi Ilmuwan bagi dirinya sendiri. Kalimat tersebut memiliki makna bahwa seseorang harus membaca dan membaca untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya saja tidak harus menemukan sesuatu hal yang baru yang berguna bagi masyarakat. Menjadi Ilmuwan untuk diri sendiri sudah cukup baik, daripada menjadi penghambat perkembangan Ilmu pengetahuan. Seseorang dapat menemukan hal yang baru untuk dirinya sendiri dengan membaca.

Produced by aa nasa

Jumat, 05 September 2008

Dakwah Tak Dapat Dipikul Orang Manja


Wahai Saudaraku yang dikasihi Allah.

Perjalanan dakwah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.

Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan dakwah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan dakwah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap dakwah.

Cobalah kita tengok kisah Dzatur Riqa’ yang dialami sahabat Abu Musa Al Asy’ari dan para sahabat lainnya –semoga Allah swt. meridhai mereka. Mereka telah merasakannya hingga kaki-kaki mereka robek dan kuku tercopot. Namun mereka tetap mengarungi perjalanan itu tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan, mereka malu untuk menceritakannya karena keikhlasan dalam perjuangan ini. Keikhlasan membuat mereka gigih dalam pengorbanan dan menjadi tinta emas sejarah umat dakwah ini. Buat selamanya.

Pengorbanan yang telah mereka berikan dalam perjalanan dakwah ini menjadi suri teladan bagi kita sekalian. Karena kontribusi yang telah mereka sumbangkan untuk dakwah ini tumbuh bersemi. Dan, kita pun dapat memanen hasilnya dengan gemilang. Kawasan Islam telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Umat Islam telah mengalami populasi dalam jumlah besar. Semua itu karunia yang Allah swt. berikan melalui kesungguhan dan kesetiaan para pendahulu dakwah ini. Semoga Allah meridhai mereka.

Duhai saudaraku yang dirahmati Allah swt.

Renungkanlah pengalaman mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt. dalam surat At-Taubah: 42.

Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka, mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

Mereka juga telah melihat siapa-siapa yang dapat bertahan dalam mengarungi perjalanan yang berat itu. Hanya kesetiaanlah yang dapat mengokohkan perjalanan dakwah ini. Kesetiaan yang menjadikan pemiliknya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Menjadikan mereka optimis menghadapi kesulitan dan siap berkorban untuk meraih kesuksesan. Kesetiaan yang menghantarkan jiwa-jiwa patriotik untuk berada pada barisan terdepan dalam perjuangan ini. Kesetiaan yang membuat pelakunya berbahagia dan sangat menikmati beban hidupnya. Setia dalam kesempitan dan kesukaran. Demikian pula setia dalam kelapangan dan kemudahan.
Saudaraku seperjuangan yang dikasihi Allah swt.

Sebaliknya orang-orang yang rentan jiwanya dalam perjuangan ini tidak akan dapat bertahan lama. Mereka mengeluh atas beratnya perjalanan yang mereka tempuh. Mereka pun menolak untuk menunaikannya dengan berbagai macam alasan agar mereka diizinkan untuk tidak ikut. Mereka pun berat hati berada dalam perjuangan ini dan akhirnya berguguran satu per satu sebelum mereka sampai pada tujuan perjuangan.

Penyakit wahan telah menyerang mental mereka yang rapuh sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan pahit sebagai risiko dan sunnah dakwah ini. Malah mereka menggugatnya lantaran anggapan mereka bahwa perjuangan dakwah tidaklah harus mengalami kesulitan.

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At-Taubah: 45-46)

Kesetiaan yang ada pada mereka merupakan indikasi kuat daya tahannya yang tangguh dalam dakwah ini. Sikap ini membuat mereka stand by menjalankan tugas yang terpikul di pundaknya. Mereka pun dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Bila ditugaskan sebagai prajurit terdepan dengan segala akibat yang akan dihadapinya, ia senantiasa berada pada posnya tanpa ingin meninggalkannya sekejap pun. Atau bila ditempatkan pada bagian belakang, ia akan berada pada tempatnya tanpa berpindah-pindah. Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw. dalam beberapa riwayat tentang prajurit yang baik.
Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.

Marilah kita telusuri perjalanan dakwah Abdul Fattah Abu Ismail, salah seorang murid Imam Hasan Al Banna yang selalu menjalankan tugas dakwahnya tanpa keluhan sedikitpun. Dialah yang disebutkan Hasan Al Banna orang yang sepulang dari tempatnya bekerja sudah berada di kota lain untuk memberikan ceramah kemudian berpindah tempat lagi untuk mengisi pengajian dari waktu ke waktu secara maraton. Ia selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk menunaikan amanah dakwah. Sesudah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, ia merupakan orang yang pertama kali datang ke tempatnya bekerja. Malah, ia yang membukakan pintu gerbangnya.

Pernah ia mengalami keletihan hingga tertidur di sofa rumah Zainab Al-Ghazali. Melihat kondisi tubuhnya yang lelah dan penat itu, tuan rumah membiarkan tamunya tertidur sampai bangun. Setelah menyampaikan amanah untuk Zainab Al Ghazali, Abdul Fattah Abu Ismail pamit untuk ke kota lainnya. Karena keletihan yang dialaminya, Zainab Al Ghazali memberikan ongkos untuk naik taksi. Abdul Fattah Abu Ismail mengembalikannya sambil mengatakan, “Dakwah ini tidak akan dapat dipikul oleh orang-orang yang manja.” Zainab pun menjawab, “Saya sering ke mana-mana dengan taksi dan mobil-mobil mewah, tapi saya tetap dapat memikul dakwah ini dan saya pun tidak menjadi orang yang manja terhadap dakwah. Karena itu, pakailah ongkos ini, tubuhmu letih dan engkau memerlukan istirahat sejenak.” Ia pun menjawab, “Berbahagialah ibu. Ibu telah berhasil menghadapi ujian Allah swt. berupa kenikmatan-kenikmatan itu. Namun, saya khawatir saya tidak dapat menghadapinya sebagaimana sikap ibu. Terima kasih atas kebaikan ibu. Biarlah saya naik kendaraan umum saja.”

Duhai saudaraku yang dimuliakan Allah swt.

Itulah contoh orang yang telah membuktikan kesetiaannya pada dakwah lantaran keyakinannya terhadap janji-janji Allah swt. Janji yang tidak akan pernah dipungkiri sedikit pun. Allah swt. telah banyak memberikan janji-Nya pada orang-orang yang beriman yang setia pada jalan dakwah berupa berbagai anugerah-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)- mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Anfal: 29)

Dengan janji Allah swt. tersebut, orang-orang beriman tetap bertahan mengarungi jalan dakwah ini. Dan mereka pun tahu bahwa perjuangan yang berat itu sebagai kunci untuk mendapatkannya. Semakin berat perjuangan ini semakin besar janji yang diberikan Allah swt. kepadanya. Kesetiaan yang bersemayam dalam diri mereka itulah yang membuat mereka tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Dan, mereka pun tidak akan pernah mau merubah janji kepada-Nya.

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). (Al Ahzab: 23)
Wahai ikhwah kekasih Allah swt.

Pernah seorang pejuang Palestina yang telah berlama-lama meninggalkan kampung halaman dan keluarganya untuk membuat mencari dukungan dunia dan dana diwawancarai. “Apa yang membuat Anda dapat berlama-lama meninggalkan keluarga dan kampung halaman?” Jawabnya, karena perjuangan. Dan, dengan perjuangan itu kemuliaan hidup mereka lebih berarti untuk masa depan bangsa dan tanah airnya. “Kalau bukan karena dakwah dan perjuangan, kami pun mungkin tidak akan dapat bertahan,” ungkapnya lirih.
Wahai saudaraku seiman dan seperjuangan.

Aktivis dakwah sangat menyakini bahwa kesabaran yang ada pada dirinyalah yang membuat mereka kuat menghadapi berbagai rintangan dakwah. Bila dibandingkan apa yang kita lakukan serta yang kita dapatkan sebagai risiko perjuangan di hari ini dengan keadaan orang-orang terdahulu dalam perjalanan dakwah ini, belumlah seberapa. Pengorbanan kita di hari ini masih sebatas pengorbanan waktu untuk dakwah. Pengorbanan tenaga dalam amal khairiyah untuk kepentingan dakwah. Pengorbanan sebagian kecil dari harta kita yang banyak. Dan bentuk pengorbanan ecek-ecek lainnya yang telah kita lakukan. Coba lihatlah pengorbanan orang-orang terdahulu, ada yang disisir dengan sisir besi, ada yang digergaji, ada yang diikat dengan empat ekor kuda yang berlawanan arah, lalu kuda itu dipukul untuk lari sekencang-kencangnya hingga robeklah orang itu. Ada pula yang dibakar dengan tungku yang berisi minyak panas. Mereka dapat menerima resiko karena kesabaran yang ada pada dirinya.

Kesabaran adalah kuda-kuda pertahanan orang-orang beriman dalam meniti perjalanan ini. Bekal kesabaran mereka tidak pernah berkurang sedikit pun karena keikhlasan dan kesetiaan mereka pada Allah swt.

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146)

Bila kita memandang kehidupan generasi pilihan, kita akan temukan kisah-kisah brilian yang telah menyuburkan dakwah ini. Muncullah pertanyaan besar yang harus kita tujukan pada diri kita saat ini. Apakah kita dapat menyemai dakwah ini menjadi subur dengan perjuangan yang kita lakukan sekarang ini ataukah kita akan menjadi generasi yang hilang dalam sejarah dakwah ini.

Ingat, dakwah ini tidak akan pernah dapat dipikul oleh orang-orang yang manja. Militansi aktivis dakwah merupakan kendaraan yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Semoga Allah menghimpun kita dalam kebaikan. Wallahu’alam.

World Cup 2010


karena gw bingung mo post dimana jadinya disini aja yak bolehkan ...

walaupun World Cup 2010 masih sangat lama tapi tdk menutup kemungkinan klo banyak cerita dan berita yg pasti terjadi sebelum perhelatan kejuaran dunia yg paling besar ini diselenggarakan ..
ini daftar World Cup 2010 qual. - Europe


Group 1
Portugal
Sweden
Denmark
Hungary
Albania
Malta
Group 2
Greece
Israel
Switzerland
Moldova
Latvia
Luxembourg
Group 3
Czech Republic
Poland
Northern Ireland
Slovakia
Slovenia
San Marino
Group 4
Germany
Russia
Finland
Wales
Azerbaijan
Liechtenstein
Group 5
Spain
Turkey
Belgium
Bosnia-Herzegovina
Armenia
Estonia
Group 6
Croatia
England
Ukraine
Belarus
Kazakhstan
Andorra
Group 7
France
Romania
Serbia
Lithuania
Austria
Faroe islands
Group 8
Italy
Bulgaria
Republic of Ireland
Cyprus
Georgia
Montenegro
Group 9
Holland
Scotland
Norway
FYR Macedonia
Iceland

untuk poll sapa yg jadi juaranya ,
nanti setelah semua tim ada yg lolos ke Afrika

SEJARAH SINGKAT PERJALANAN TEAM HIJAU PSS MENUJU SEPAKBOLA NASIONAL


SUDAH lama dan berpanjang lebar orang membicarakan bagaimana sebuah permainan sepakbola bisa baik, berkualitas tinggi. Bahkan, dalam konteks nasional, Indonesia pernah kebingungan mencari jawaban itu. Berbagai pelatih atau instruktur didatangkan dari Brasil, Jerman, Belanda dan sebagainya. Namun, toh sepakbola Indonesia tak pernah memuaskan, bahkan tekesan mengalami kemunduran.

Dari pengalaman upaya Tim Nasional Indonesia untuk membangun sebuah permainan sepakbola yang baik itu, sebenarnya ada kesimpulan yang bisa diambil. Kesimpulan itu adalah, selama ini Indonesia hanya mencoba mengkarbit kemampuan sepakbolanya dengan mendatangkan pelatih berkelas dari luar negeri. Indonesia tidak pernah membangun kultur atau budaya sepakbola secara baik. Dengan kata lain, upaya PSSI selama ini lebih membuat produk instan daripada membangun kultur dimaksud.

Pelatih berkualitas, teori dan teknik sebenarnya bukan barang sulit untuk dimiliki. Elemen-elemen itu ada dalam textbook, atau bahkan sudah di luar kepala seiring dengan meluasnya popularitas sepakbola. Indonesia termasuk gudangnya komentator. Bahkan, seorang abang becak pun bisa berbicara tentang sepakbola secara teoritis dan analitis.

Sebab itu, seperti halnya sebuah kehidupan, sepakbola membutuhkan kultur. Artinya, sepakbola harus menjadi kebiasaan atau tradisi yang melibatkan daya upaya, hasrat jiwa, interaksi berbagai unsur dan berproses secara wajar dan jujur, bertahap dan hidup.

Untuk membangun kultur sepakbola itu, jawaban terbaik adalah membangun kompetisi yang baik pula. Lewat kompetisi, tradisi sepakbola lengkap dengan segala elemennya akan berproses dan berkembang ke arah yang lebih baik. Akan lebih baik lagi kompetisi itu terbangun sejak pelakunya masih kecil, tanpa rekayasa dan manipulasi. Pada gilirannya, tradisi itu akan melahirkan sebuah permainan indah dan berkualitas, serta memiliki bentuk dan ciri khasnya tersendiri. Itu sebabnya, kenapa sepakbola Brasil, Belanda, Inggris, Jerman dan Italia tidak hanya berkualitas, tapi juga punya gaya khasnya sendiri- sendiri.

Dalam konteks kecil dan lokal, Persatuan Sepakbola Sleman (PSS), sadar atau tidak, sebenarnya telah membangun sebuah kultur sepakbolanya melalui kompetisi lokal yang rutin, disiplin dan bergairah. Berdiri tahun 1976, PSS termasuk perserikatan yang muda jika dibandingkan dengan PSIM Yogyakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, PSMS Medan, Persija dan lainnya.

Namun, meski muda, PSS mampu membangun kompetisi sepakbola secara disiplin, rutin dan ketat sejak pertengahan tahun 1980-an. Kompetisi itu tak bernah terhenti sampai saat ini. Sebuah konsistensi yang luar biasa. Bahkan, kompetisi lokal PSS kini dinilai terbaik dan paling konsisten di Indonesia. Apalagi, kompetisi yang dijalankan melibatkan semua divisi, baik divisi utama, divisi I maupun divisi II. Bahkan, pernah PSS juga menggelar kompetisi divisi IIA.

Maka, tak pelak lagi, PSS kemudian memiliki sebuah kultur sepakbola yang baik. Minimal, di Sleman telah terbangun sebuah tradisi sepakbola yang meluas dan mengakar dari segala kelas. Pada gilirannya, tak menutup kemungkinan jika suatu saat PSS mampu menyuguhkan permainan fenomenal dan khas.

Ini prestasi luar biasa bagi sebuah kota kecil yang berada di bawah bayang-bayang Yogyakarta ini. Di Sleman tak ada sponsor besar, atau perusahaan-perusahaan raksasa yang bisa dimanfaatkan donasinya untuk mengembangkan sepakbola. Kompetisi itu lebih berawal dari kecintaan sepakbola, tekad, hasrat, motivasi dan kemauan yang tinggi. Semangat seluruh unsur #penonton, pemain, pelatih, pengurus dan pembina #terlihat begitu tinggi.

Meski belum optimal, PSS akhirnya menuai hasil dari tradisi sepakbola mereka. Setidaknya, PSS sudah melahirkan pemain nasional Seto Nurdiantoro. Sebuah prestasi langka bagi DIY. Terakhir, pemain nasional dari DIY adalah kiper Siswadi Gancis. Itupun ia menjadi cadangan Hermansyah. Yang lebih memuaskan, pada kompetisi tahun 1999/2000, PSS berhasil masuk jajaran elit Divisi Utama Liga Indonesia (LI).

Perjalanan PSS yang membanggakan itu bukan hal yang mudah. Meski lambat, perjalanan itu terlihat mantap dan meyakinkan. Sebelumnya, pada kompetisi tahun 1990-an, PSS masih berada di Divisi II. Tapi, secara perlahan PSS bergerak dengan mantap. Pada kompetisi tahun 1995/96, tim ini berhasil masuk Divisi I, setelah melewati perjuangan berat di kompetisi-kompetisi sebelumnya.

Dengan kata lain, PSS mengorbit di Divisi Utama LI bukan karena karbitan. Ia melewatinya dengan proses panjang. Kasus PSS menjadi contoh betapa sebuah kulturisasi sepakbola akan lebih menghasilkan prestasi yang mantap daripada produk instan yang mengandalkan ketebalan duit.

Dan memang benar, setelah bertanding di kompetisi Divisi Utama, PSS bukanlah pendatang baru yang mudah dijadikan bulan- bulanan oleh tim-tim elit. Padahal, di Divisi Utama, PSS tetap menyertakan pemain produk kompetisi lokalnya. Mereka adalah M Iksan, Slamet Riyadi, Anshori, Fajar Listiantoro dan M Muslih. Bahkan, M Ikhsan, Slamet Riyadi dan Anshori merupakan pemain berpengaruh dalam tim.

Pada penampilan perdananya, PSS langsung mengagetkan insan sepakbola Indonesia. Di luar dugaan, PSS menundukkan tim elit bergelimang uang, Pelita Solo 2-1.

Bahkan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono sendiri yang saat itu berada di Brunei Darussalam dalam rangka promosi wisata juga kaget. Kepada Bupati Sleman Ibnu Subianto yang mengikutinya, Sri Sultan mengatakan, "Ing atase cah Sleman sing ireng-ireng biso ngalahke Pelita." Artinya, anak-anak Sleman yang hitam-hitam itu (analog orang desa) kok bisa mengalahkan tim elit Pelita Solo.

Saat itu, Ibnu Subianto menjawab, "Biar hitam nggak apa- apa tho pak, karena bupatinya juga hitam." Ini sebuah gambaran betapa prestasi PSS memang mengagetkan. Bahkan, gubernur sendiri kaget oleh prestasi anak-anaknya. Akan lebih mengagetkan lagi, jika Sri Sultan tahu proses pertandingan itu. Sebelum menang, PSS sempat ketinggalan 0-1 lebih dulu. Hasil ini menunjukkan betapa permainan PSS memiliki kemampuan dan semangat tinggi, sehingga tak minder oleh tim elit dan tak putus asa hanya karena ketinggalan. Berikutnya, tim cukup tua Gelora Dewata menjadi korbannya. Bahkan, di klasemen sementara, PSS sempat bertengger di urutan pertama.

Ketika tampil di kandang lawan, Malang United dan Barito Putra, PSS juga tak bermain cengeng. Bahkan, meski akhirnya kalah, PSS membuat tuan rumah selalu was-was. Sehingga, kekalahan itu tetap menjadi catatan mengesankan. Maka, tak heran debut PSS itu kemudian menjadi perhatian banyak orang. Hanya dalam sekejap, PSS sudah menjadi tim yang ditakuti, meski tanpa bintang.

Pembinaan sepakbola ala PSS ini akan lebih tahan banting. Sebab itu, terlalu berlebihan jika menilai PSS bakal numpang lewat di Divisi Utama.

Dengan memiliki tradisi sepakbola yang mantap dan mapan, tak menutup kemungkinan jika PSS akan memiliki kualitas sepakbola yang tinggi. Bahkan, bukan hal mustahil jika suatu saat PSS bisa juara LI.

Apa yang terjadi di Sleman sebenarnya mirip dengan yang terjadi di Bandung dengan Persib-nya dan di Surabaya dengan Persebaya-nya. Di kedua kota itu, kompetisi lokal juga berjalan dengan baik, bahkan sepakbola antarkampung (tarkam) pun kelewat banyak. Maka tak heran jika sepakbola di Bandung dan Surabaya sangat tangguh dan memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, jika tradisi sepakbola di Sleman bisa dipertahankan bahkan dikembangkan, tak menutup kemungkinan PSS akan memiliki nama besar seperti halnya Persib atau Persebaya. Semoga!

Jumat, 01 Agustus 2008

you'll never walk alone

Tinggalkan Pesanmu...